Senin, 08 April 2013

Neraca dan Laporan Arus Kas


NERACA
Neraca kadang-kadang disebut juga sebagai laporan posisi keuangan. Laporan keuangan ini menyediakan informasi mengenai sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya perusahaan, kewajiban kepada kreditor, dan ekuitas pemilik dalam sumber daya bersih.
KEGUNAAN NERACA
Dalam hal ini , neraca dapat dimanfaatkan untuk menganalisis likuiditas, solvensi dan fleksibilitas keuangan perusahaan.
*       LIKUIDITAS (liquidity) menguraikan “jumlah waktu yang diperkirakan akan dibutuhkan sampai waktu aktiva terealisasi atau sebaliknya dikonversi menjadu kas atau sampai kewajiban dibayar”.
*       SOLVENSI (solvency) mengacu pada kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya pada saat jatuh tempo.
*       Likuiditas dan Solvensi mempengaruhi FLEKSIBILITAS KEUANGAN (financial flexibility) entitas, yang mengukur “kemampuan perusahaan mengambil tindakan yang efektif untuk mengubah jumlah dan penetapan wakytu arus  kas sehingga bisa bereaksi terhadap kebutuhan dan peluang yang tak terduga”.
KETERBATASAN-KETERBATASAN NERACA
1.       Sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat pada biaya historis.
2.       Pertimbangan dan estimasi harus digunakan untuk menentukan berbagai pos yang dilaporkan dalam neraca.
3.       Neraca perlu mengabaikan banyak pos yang merupakan nilai keuangan bagi perusahaan tetapi tidak bisa dicatat secara objektif.
KLASIFIKASI NERACA
1.       Aktiva yang berbeda jenis atau fungsi yang diharapkan dalam operasi sentral atau aktifitas lainnya.
2.       Akltiva dan kewajiban yang memiliki implikasi berbeda atas fleksibilitas keuangan perusahaan.
3.       Aktiva dan kewajiban yang memiliki karaktristik likuiditas umum yang berbeda.
Dasar-dasar laporan keuangan
*       AKTIVA. Manfaat ekonomi yang mungkin diperoleh dimasa depan, atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu.
*       KEWAJIBAN. Pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan yang berasal dari kewajiban berjalan entitas tertntu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya di masa depan sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu.
*       EKUITAS. Kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas setelah dikurangi dengan kewajiban-kewajibannya. Dalam sebuah entitas bisnis, ekuitas merupakan kepentingan kepemilikan.  

Pos-pos ini kemudian di bagi lagi ke dalam beberapa subklasifikasi.
AKTIVA LANCAR
Aktiva lancar ( current assets) adalah kas dan aktiva lainya yang di harapkan akan dapat di konversi menjadi kas, di jual, atau di konumsi dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi, tergantung mana yang paling lama.
*     KAS
Kas pada umumnya terdiri atas mata uang dan giro atau deman deposit (uang yang tersedia  untuk memenuhi permintaan di institusi keuangan). Ekuivalen kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuit dan akan jatuh tempo dalam jangka tiga bulan atau kurang.
*     INVESTASI JANGKA PENDEK
Investasi dalam sekuritas utang dan ekuitas di kelompokkan ke dalam tiga portofolio terpisah untuk tujuan penilaian dan pelaporan. Ketiga portofolio itu di kategorikan sebagai berikut:
·         Sekuritas yang di pegang-hingga-jatuh tempo (held-to-moturity- securities).
·         Sekuritas perdagangan (trading securities).
·         Sekuritas yang tersedia-untuk-di jual (avaliable for sale securities)
*     PIUTANG
*     PERSEDIAAN
*     BEBAN DI BAYAR D IMUKA
AKTIVA TIDAK LANCAR
Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang tidak memenuhi definisi aktiva lancar.
*       Investasi jangka panjang ( long –term investment), yang sering di sebut investasi saja, biasanya terdiri dari satui di antara empat jenis investasi berikut:
1.       Investasi dalam sekuritas, seperti obligasi, saham biasa, atau wesel jangka panjang
2.       Investasi dalam aktiva tetap berwujud, yang saat ini tidak di gunakan dalam operasi sep[erti tanah yang di tahan untuk spekulasi.
3.       Investasi yang di sisihkan dalam dana khusus, seperti dana pelunasan, dana pensiun, atau dana ekpansi pabrik. Nilai penyerahan tunai (cash surrender value) dari asuransi jiwa termasuk kategori ini.
4.       Investasi dalam anak perusahaan atau afiliasi yang di konsolidasi.
*       Properti, pabrik dan peralatan (property, plant, and equipment) adalah kekayaan yang bersifat tahan lama yang di gunakan dalam operasi reguler perusahaan.
*       Aktiva tak berwujud (intagible assets) tidak memiliki substansifisik dan bukan merupakan instrumen keuangan. Aktiva tak berwujud meliputi paten, hak cipta, waralaba, goodwill, merek dagang, nama dagang, dan daftar pelanggan.
*       Aktiva lainnya. Umumnya pos-pos ini meliputi eban di bayar di muka jangka panjang, biaya pensiun di bayar di muka, piutang tidak lancar, aktiva dalam dana khusus, pajak penghasilan yang di tangguhkan (deffered incom tax), properti yang di pegang-untuk-di jual, dan kas atau sekuritas yang di batasi.
KEWAJIBAN
Seperti pada aktiva, perusahaan juga mengklasifikasikan kewajiba sebagai lancar atau jangka panjang.
*       Kewajiban lancar (current liabilities) adalah kewajiban yang diperkirakan secara memadai akan dilikuidasi melalui penggunaan aktiva lancar atau penciptaan kewajiban lancar lainnya. Konsep ini meliputi :
1.       Utang yang berasal dari akuisisibarang dan jasa: utang usaha, utang gaji, utang pajak, dan lain-lain.
2.       Penagihan yang diterima dimuka sebelum barang dikirimkan atau jasa diberikan seperti pendapatan sewa yang belum dihasilkan atau pendapatan langganan yang belum dihasilkan.
3.       Kewajiban lain yang likuidasinya akan dilakukan dalan siklus operasi seperti bagian obligasi jangka panjang yang harus dibayarkan dalam periode berjalan, atau kewajiban jangka pendekyang berasal dari pembelian peralatan.
*       Kewajiban jangka panjang (long-term liabilities) adalah kewajiban yang diperkirakan secara memadai tidak akan dilikuidasi dalam siklus operasi yang normal, melainkan akan dibayar pada suatu tanggal di luar waktu itu.
Secara umum, kewajiban jangka panjang terdiri dari tiga jenis :
1.       Kewajiban yang berasal dari situasi pembiayaan khusus, seperti penerbitan obligsasi, kewajiban lease jangka panjang, dan wesel bayar jangka panjang.
2.       Kewajiban yang berasal dari operasi normal perusahaan, seperti kewajiban ensiun dan kewajiban pajak penghasilan yang ditangguhkan.
3.       Kewajiban yang tergantung padaterjadi atau tidak terjadinya satu kejadian atau lebih di masa depan untuk mengkonfirmasi jumlah yang harus dibayar, atau pihak yang dibayar, atau tanggal pembayaran seperti  jaminan jasa atau produk dan kontinjensi lainnya
EKUITAS PEMILIK
Kelompok ekuitas pemilik (owner’s equity)/ekuitas pemegang saham adalah salah satu bagian yang paling sulit dibuat dan dipahami. Bagian ekuitas pemilik biasanya dibagi kedalam tiga bagian :
1.       Modal saham
2.       Modal disetor tambahan
3.       Laba ditahan
INFORMASI TAMBAHAN YANG DILAPORKAN
1.       KONTINJENSI. Kejadian-kejadian material yang memilki akibat tidak pasti.
2.       KEBIJAKAN AKUNTANSI. Penjelasan mengenai metode penilaian yang digunakan atau asumsi dasar yang dibuat dalam kaitannya dengan penilaian persediaan, metode penyusutan, investasi dalam anak perusahaan, dan sebagainya.
3.       SITUASI KONTRAKTUAL. Penjelasan mengenai restriksi atau ketentuan tertentu yang menyertai aktiva tertentu, atau lebih mungkin, kewajiban.
4.       NILAI WAJAR. Pengungkapan nilai wajar, terutama untuk instrumen keuangan.
TEKNIK PENGUNGKAPAN
*       Penjelasan dalam tanda kurung
*       Catatan
*       Referensi silang dan Pos – pos Kontra
*       Skedul Pendukung
*       Terminologi



LAPORAN ARUS KAS
TUJUAN LAPORAN ARUS KAS
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode.
Untuk meraih tujuan ini, laporan arus kas melaporkan :
1.       Kas yang mempengaruhi operasi selama suatu periode
2.       Transaksi investasi
3.       Transaksi pembiayaan
4.       Kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu periode
ISI DAN FORMAT LAPORAN ARUS KAS
Penerimaan kas dan pembayaran kas selama suatu periode diklasifikasikan dalam lapotan arus kas menjadi tiga aktifitas berbeda – aktifitas operasi, investasi dan pembiayaan.
Klasifikasi ini didefinisikan sebagai berikut:
1.       Aktivitas operasi (operating activities) meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk menentukan laba bersih
2.       Aktivitas investasi (investing activities) meliputi pemberian dan penagihanpinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi (baik utang maupun ekuitas) serta properti, pabrik, dan peralatan.
3.       Aktivitas pembiayaan (financing activities) melibatkan pos – pos kewajiban dan ekuitas pemilik.
 Aktivitas ini meliputi :
a.       Perolehan sumber daya dari pemilik dan komposisinya kepada mereka dengan pengembalianatas dan dari investasinya, dan
b.      Peminjaman uang dari kreditor serta pelunasannya.
PEMBUATAN LAPORAN ARUS KAS
Informasi untuk membuat laporan arus kas biasanya berasal dari :
a.       Neraca komparatif
b.      Laporan laba-rugi periode berjalan, dan
c.       Data transaksi terpilih
Pembuatan laporan arus kas dari sumber-sumber ini melibatkan langkah-langkah berikut :
1.       Penentuan kas yang disediakan oleh aktivitas atau digunakan dalam operasi.
2.       Penentuan kas yang disediakan oleh atau digunakan dalam aktivitas investasi dan pembiayaan.
3.       Penentuan perubahan ( kenaikan atau penurunan) kas selama periode berjalan.
4.       Rekonsiliasi perubahan kas dengan saldo kas awal dan saldo kas akhir.
KEGUNAAN LAPORAN ARUS KAS
Para kreditor akan memeriksa laporan arus kas secara hati-hati karena mereka mengkhawatirkan kemampuan perusahaan untuk melunasi pinjaman. Arus kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi dalam kaitannya dengan kewajiban perusahaan sangat membantu dalam melakukan penilaian ini. Selain itu, jumlah arus kas bebas juga menyediakan gambaran yang lebih baik kepada kreditor dan pemegang saham tentang fleksibilitas keuangan  perusahaan.

0 komentar:

Posting Komentar

Komen... Komen... Komen...

Komen ya...

anisaisbala_poenya
 
Anisa Amri Isbala_poenya Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template